POJOK KOSAYU

Kisah ini sungguh sejati.

Alkisah pada suatu pagi di depan pintu gerbang SMUK KOSAYU kira-kira jam 06.50 terjadilah tragedi ini.
Para siswa ramai berlalu lalang di depan pintu gerbang sekolah.
Ada yang buru-buru masuk karena PR belum dikerjakan, tapi ada yang buru-buru keluar ke toko untuk beli permen buat bekal di dalam kelas.
Mendadak terdengar suara benturan keras “BRAAAAK!!!!” berikutnya “GUUBRAAAAK!!!!”.
Waduh… ternyata ada sepeda motor yang ndelosor di depan pintu gerbang.
Selidik punya selidik, ini gara-gara si Atun yang ngawur buka pintu mobil, nggak lihat-lihat dulu… langsung main buka aja (ya kalau buka baju).
Akibatnya motor Bejo yang kesenggol pintu mobilnya Atun langsung ngguling dan Bejo-nya mencium bumi.
Udah gitu, dengan tanpa ekspresi si Atun cuma ngelihatin Bejo yang mringis-mringis nahan sakitnya luka di tangan dan muka.
Atun langsung mengambil tas kresek yang berisi buku-buku yang konon katanya berisi mantra-mantra yang bisa bikin orang jadi pinter, terus ngeloyor masuk ke sekolah.
Eh ya nggak minta maaf atau apa sama si Bejo.
Dasar Atun!

Kok ya pas Gimen lewat. “Lho Jo kamu kenapa?! Waduh muka dan tanganmu pada berdarah kayak gini, waduh… waduh… gimana nih… yak apa ini… diantar ke rumah sakit tah Jo?!”, kata Gimen dengan nada panik dan kebingungan karena melihat keadaan Bejo yang kayak gitu.
Belum sempat Bejo menjelaskan atau menjawab omongan Gimen, KRIIIIIING!!!!!! Bunyi bel tanda masuk kelas berdering.
Gimen tertegun mendengar bunyi bel itu, bagaikan mendengar bunyi genta di kuil Shaolin.
Langsung aja si Gimen teriak, “Waduh Jo, sek ya… aku masuk kelas dulu, udah bel nih! Nanti aku bisa kena TATIBSI!”, sambil lari ambil langkah seribu, tanpa mempedulikan Bejo yang terluka.
Kelakuanmu Men… Men…
Gerbang sekolah sudah sepi.
Tinggallah Bejo sendirian terbengong-bengong memikirkan nasibnya yang nggak bejo.
Owalaaa Jo, malang tenan nasibmu punya temen seng modele koyok ngono.

By. Sutiono Gunawan

0 comments: